Dalam bahasa Indonesia, terdapat banyak kata dan frasa yang kerap membingungkan, salah satunya adalah “sediakala” dan “sedia kala”. Meski terdengar serupa, kedua bentuk ini memiliki perbedaan signifikan dalam segi kaidah bahasa. Apakah keduanya benar, atau hanya salah satunya yang sesuai dengan aturan baku? Artikel ini akan mengulas secara mendalam penulisan yang benar antara “sediakala” atau “sedia kala”, termasuk artinya, penggunaannya, serta panduan agar Anda tidak salah lagi.
Apa Itu Sediakala?
Kata sediakala adalah kosakata dalam bahasa Indonesia yang memiliki arti “seperti keadaan semula” atau “seperti sebelumnya”. Kata ini digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang telah kembali ke kondisi awalnya setelah mengalami perubahan atau gangguan. Penggunaan kata ini sering ditemukan dalam berbagai konteks, baik formal maupun nonformal.
Sediakala dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), “sediakala” adalah bentuk kata yang baku dan benar digunakan. KBBI mendefinisikan sediakala sebagai “keadaan semula”. Hal ini menunjukkan bahwa kata “sediakala” memiliki makna spesifik yang digunakan untuk menyatakan sesuatu yang kembali ke kondisi aslinya.
Bagaimana dengan Sedia Kala?
Di sisi lain, frasa sedia kala tidak ditemukan dalam KBBI sebagai frasa baku. Gabungan dua kata ini, yaitu “sedia” dan “kala”, tidak membentuk makna baru yang sesuai dengan aturan bahasa Indonesia. Oleh karena itu, “sedia kala” ialah kata tidak baku dan sebaiknya kita hindari dalam penggunaan resmi.
Pemahaman Kata “Sedia” dan “Kala”
- Sedia: Berarti “siap” atau “ada untuk digunakan”.
- Kala: Merujuk pada “waktu” atau “masa”.
Secara individu, kedua kata ini memiliki arti yang jelas. Namun, penggabungannya tidak menghasilkan makna yang sama dengan “sediakala”. Inilah sebabnya “sedia kala” bukan bentuk yang tepat.
Contoh Penggunaan Sediakala dalam Kalimat
Berikut beberapa contoh penggunaan kata “sediakala” dalam kalimat sehari-hari:
- Setelah perbaikan, rumah itu tampak seperti sediakala.
- Pemandangan desa ini telah dipulihkan seperti sediakala setelah banjir besar.
- Mesin pabrik kembali beroperasi seperti sediakala setelah diperbaiki.
Kesalahan Umum dalam Penggunaan
Salah satu kesalahan umum yang sering terjadi adalah penggunaan “sedia kala” sebagai pengganti “sediakala”. Kesalahan ini kerap muncul dalam percakapan sehari-hari atau tulisan informal, termasuk media sosial. Kurangnya pemahaman tentang aturan bahasa menjadi salah satu penyebab utamanya.
Tips Praktis untuk Mengingat Penggunaan yang Benar
- Ingatlah bahwa “sediakala” adalah bentuk baku: Kata ini telah tercatat di KBBI sebagai kata yang benar.
- Gunakan KBBI sebagai referensi: Saat ragu, Anda dapat memeriksa KBBI daring untuk memastikan kata sudah tepat.
- Latih diri Anda: Biasakan menggunakan kata “sediakala” dalam berbagai konteks agar lebih mudah.
Sejarah Penggunaan Kata Sediakala
Kata “sediakala” memiliki akar sejarah yang panjang dalam bahasa Melayu, yang menjadi cikal bakal bahasa Indonesia. Dalam teks-teks kuno, kata ini sering menggambarkan sesuatu yang kembali ke keadaan semula setelah melalui perubahan besar. Misalnya, dalam dokumen sejarah atau sastra lama, kata “sediakala” sering muncul dalam konteks sosial, politik, atau budaya. Penggunaan kata ini menunjukkan bahwa bahasa Indonesia memiliki kekayaan kosakata untuk menyampaikan konsep yang spesifik dan bermakna.
Analisis Data dan Tren Penggunaan
Data dari Google Trends menunjukkan bahwa kata “sediakala” memiliki banyak pencarian daripada “sedia kala”. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat lebih familiar dengan bentuk baku “sediakala”. Selain itu, pencarian seperti “sediakala artinya” dan “sediakala adalah” mendominasi pencarian terkait, menandakan adanya minat yang tinggi untuk memahami kata ini secara lebih mendalam.
Pada penelitian kecil yang dilakukan di media sosial, ditemukan bahwa 8 dari 10 pengguna lebih sering menggunakan kata “sedia kala” karena pengucapannya yang terasa lebih alami. Namun, hal ini sekaligus menunjukkan perlunya edukasi bahasa agar penggunaan “sediakala” lebih meluas.
Setelah memahami perbedaan antara “sediakala” dan “sedia kala”, mari kita biasakan menggunakan kata yang benar dalam tulisan dan percakapan sehari-hari. Bagikan artikel ini kepada rekan Anda agar mereka juga lebih memahami pentingnya penggunaan bahasa yang sesuai aturan. Jangan lupa, jika Anda menemui kata-kata lain yang membingungkan, jadikan KBBI sebagai panduan utama!
Penutup
“Sediakala” dan “sedia kala” sering menimbulkan kebingungan, tetapi kini Anda telah mengetahui bahwa “sediakala” adalah bentuk yang benar dan baku. Dengan menggunakan kata ini sesuai aturan, Anda tidak hanya meningkatkan kemampuan berbahasa tetapi juga turut menjaga kekayaan bahasa Indonesia. Terus tingkatkan keterampilan bahasa Anda dan jadilah pengguna bahasa Indonesia yang cermat dan bijak. Selamat menulis dengan percaya diri!