Kita sering mendengar atau menggunakan kata nyemil dan ngemil dalam percakapan sehari-hari. Namun, pernahkah Anda bertanya-tanya, mana yang benar secara kaidah bahasa Indonesia?
Kedua istilah tersebut mungkin sangat familiar ditelinga kita. Karena menjadi kata yang cocok untuk mendeskripsikan makan makanan ringan. Namun, dalam penulisan tentunya kita harus benar berdasarkan kamus besar bahasa Indonesia.
Oleh karena itu, artikel ini akan membahas secara mendalam tentang penulisan yang benar, alasannya, serta penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Adapun untuk lebih jelasnya kalian bisa simak uraian di bawah ini.
Apa itu Nyemil dan Ngemil?
Kata nyemil dan ngemil merujuk pada aktivitas makan makanan ringan di luar waktu makan utama. Kegiatan ini sudah menjadi kebiasaan umum, baik saat bekerja, bersantai, atau menonton film. Namun, dalam penulisan formal, ada aturan tertentu yang perlu kita ikuti.
Karena, tidak semua kata bisa kita gunakan dalam penulisan formal. Misalnya untuk pembuatan laporan yang harus menggunakan bahasa baku tentunya kita harus memperhatikan struktur kata dengan benar.
Asal Usul Kata
Kata “ngemil” berasal dari bahasa Indonesia yang dibentuk melalui proses afiksasi (penambahan imbuhan). Kata dasar dari ngemil adalah “kemil,” yang berarti makan sedikit-sedikit. Dalam perkembangannya, awalan “me-” atau “nge-” ditambahkan untuk membentuk kata kerja aktif.
Penulisan yang Benar Menurut KBBI
Merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), penulisan yang benar adalah ngemil. Hal ini karena kata “ngemil” mengikuti kaidah tata bahasa Indonesia yang baku, di mana awalan “nge-” digunakan secara benar dalam pembentukan kata kerja aktif.
Kenapa Bukan Nyemil?
Kata “nyemil” adalah bentuk tidak baku yang muncul karena kebiasaan masyarakat dalam melafalkan kata “ngemil.” Fenomena ini sering disebut dengan hiperkorek, yaitu pembentukan kata yang salah karena dipengaruhi oleh penyesuaian dialek atau kebiasaan berbicara sehari-hari. Dalam konteks formal, penggunaan “nyemil” sebaiknya tidak kita gunakan.
Pentingnya Menggunakan Bahasa yang Benar
Menggunakan bahasa yang benar bukan hanya menunjukkan penghormatan terhadap kaidah bahasa Indonesia, tetapi juga mencerminkan profesionalisme, terutama dalam komunikasi formal. Dalam tulisan resmi, artikel, atau dokumen akademik, penggunaan kata baku seperti “ngemil” sangat disarankan.
Contoh Penggunaan yang Benar
- Saya suka ngemil keripik sambil menonton film.
- Ngemil di sore hari bisa membantu meningkatkan energi.
Sebaliknya, dalam percakapan santai, “nyemil” mungkin masih sering kita gunakan. Namun, perlu kalian ingat bahwa bentuk ini tidak sesuai dengan kaidah baku.
Tips Agar Terbiasa Menggunakan Kata Baku
- Pelajari KBBI: Biasakan untuk merujuk pada KBBI saat ragu dengan kata tertentu.
- Gunakan dalam Tulisan Formal: Latih diri untuk selalu menggunakan kata baku dalam tulisan formal.
- Perhatikan Media Resmi: Amati penggunaan kata dalam media terpercaya untuk mempelajari kebiasaan penggunaan bahasa yang benar.
Kesimpulan
Kata “ngemil” adalah bentuk yang benar dan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia, sementara “nyemil” adalah bentuk tidak baku yang sering kita gunakan dalam percakapan sehari-hari. Dengan membiasakan diri menggunakan kata baku, kita tidak hanya memperkaya kosakata tetapi juga menjaga keutuhan bahasa Indonesia.
Setelah membaca artikel ini, mari kita bersama-sama meningkatkan penggunaan bahasa Indonesia yang benar dalam kehidupan sehari-hari. Mulailah dengan menggunakan kata “ngemil” dalam percakapan atau tulisan Anda. Jangan lupa untuk selalu memeriksa KBBI jika ada keraguan tentang kata lainnya!
Yuk, mulai sekarang gunakan “ngemil” dan tunjukkan kepedulian kita terhadap bahasa Indonesia yang baik dan benar!