Sebagian dari kita pasti pernah merasa bingung memilih antara “mempraktikkan” atau “mempraktekkan”? Dalam bahasa Indonesia, penggunaan kata yang tepat sangat penting, terutama saat menulis atau berbicara secara formal.
Oleh karena itulah, artikel ini akan membantu Anda memahami perbedaan antara keduanya, aturan penggunaan yang benar, serta memberikan tips praktis agar Anda tidak salah lagi. Yuk simak penjelasannya di bawah ini!
Apa Perbedaan Antara “Mempraktikkan” dan “Mempraktekkan”?
Sebelum kita membahas lebih jauh, mari kita lihat arti dasar dari kedua kata tersebut. Banyak orang mungkin menganggap keduanya memiliki arti yang sama, namun sebenarnya ada perbedaan penting yang harus Anda pahami.
1. Mempraktikkan
“Mempraktikkan” berasal dari kata dasar praktik. Kata ini digunakan dalam konteks formal dan lebih sering muncul dalam tulisan akademik atau resmi. Artinya adalah ‘melakukan sesuatu sesuai teori’ atau ‘menerapkan ilmu dalam tindakan nyata’. Misalnya:
- Saya akan mempraktikkan ilmu yang telah saya pelajari di kampus.
- Guru meminta siswa untuk mempraktikkan percobaan sains di laboratorium.
2. Mempraktekkan
“Mempraktekkan” berasal dari kata dasar praktek, yang merupakan serapan dari bahasa Belanda praktijk. Kata ini sering dianggap tidak baku dalam bahasa Indonesia modern. Meskipun terdengar lazim dalam percakapan sehari-hari, kata ini tidak dianjurkan untuk digunakan dalam konteks resmi atau penulisan formal. Contoh penggunaan seperti berikut:
- Dokter itu sedang mempraktekkan di klinik baru (tidak baku).
- Kita harus sering mempraktekkan teknik ini agar lebih mahir (tidak baku).
Aturan Penggunaan yang Benar
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata yang dianggap baku adalah mempraktikkan. Oleh karena itu, jika Anda menulis atau berbicara dalam situasi resmi, gunakanlah “mempraktikkan” agar sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.
Bagaimana dengan Kata “Praktek”?
Di dalam bahasa Indonesia, kata baku untuk merujuk pada kegiatan atau pelaksanaan adalah praktik, bukan praktek. Oleh karena itu, bentuk turunan yang benar juga mengikuti pola ini, seperti “praktis”, “mempraktikkan”, dan sebagainya.
Tips Mengingat Penggunaan yang Benar
Agar tidak salah menggunakan “mempraktikkan” dan “mempraktekkan”, berikut adalah beberapa tips sederhana:
- Ingat bahwa kata dasar yang baku adalah praktik. Semua turunan dari kata ini harus mengikuti pola yang sama.
- Biasakan membaca tulisan resmi atau akademik, karena Anda akan lebih sering menemukan kata “mempraktikkan” dibandingkan “mempraktekkan”.
- Gunakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sebagai rujukan saat ragu. Ini adalah sumber terpercaya untuk memeriksa keabsahan kata dalam bahasa Indonesia.
Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari
Untuk membantu Anda lebih memahami cara menggunakan “mempraktikkan” secara tepat, berikut adalah beberapa skenario yang sering ditemui:
1. Dalam Pendidikan
Ketika siswa atau mahasiswa mempelajari teori, guru sering meminta mereka untuk mempraktikkan pengetahuan tersebut dalam aktivitas nyata. Contoh:
“Siswa diminta untuk mempraktikkan teori Newton dalam percobaan gerak benda.”
2. Dalam Dunia Kerja
Karyawan baru biasanya harus mempraktikkan apa yang telah mereka pelajari selama pelatihan untuk menguasai pekerjaan mereka. Contoh:
“Pelatihan ini dirancang agar Anda dapat mempraktikkan teknik penjualan secara langsung.”
3. Dalam Kehidupan Pribadi
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mempraktikkan hal-hal baru yang telah dipelajari, seperti memasak resep baru atau mencoba olahraga baru. Contoh:
“Saya sedang mempraktikkan resep kue yang baru saya pelajari dari internet.”
Studi Kasus, Kesalahan yang Sering Terjadi dalam Penggunaan “Mempraktikkan” dan “Mempraktekkan”
Banyak orang, termasuk profesional sekalipun, sering keliru dalam menggunakan “mempraktikkan” dan “mempraktekkan”. Mari kita lihat sebuah studi kasus yang menggambarkan pentingnya memahami perbedaan ini.
Kasus 1: Surat Resmi yang Salah Pilih Kata
Seorang manajer di sebuah perusahaan menulis surat resmi untuk klien. Dalam surat tersebut, ia menulis:
“Kami berharap tim Anda dapat segera mempraktekkan strategi baru ini dalam operasional harian.”
Klien, yang kebetulan memiliki latar belakang akademik dan paham kaidah bahasa Indonesia, memberikan tanggapan:
“Terima kasih atas suratnya. Namun, perlu kami sampaikan bahwa dalam penulisan resmi, kata yang tepat adalah ‘mempraktikkan’.”
Kesalahan kecil ini menciptakan kesan kurang profesional. Dari kasus ini, kita belajar bahwa memilih kata yang tepat dalam konteks formal sangat penting untuk menjaga kredibilitas.
Kasus 2: Kesalahpahaman dalam Pendidikan
Di sebuah sekolah, seorang guru meminta murid untuk “mempraktekkan” eksperimen sains. Salah seorang murid bertanya kepada guru lain yang kebetulan lebih fasih berbahasa Indonesia, dan mendapat koreksi bahwa seharusnya “mempraktikkan”. Hal ini menimbulkan kebingungan di antara murid-murid.
Dari kasus ini, terlihat bahwa inkonsistensi dalam penggunaan bahasa dapat memengaruhi pemahaman siswa. Oleh karena itu, penting bagi pendidik untuk memberikan contoh yang benar agar siswa dapat belajar dengan baik.
Pengalaman Pribadi, Belajar dari Kesalahan
Beberapa tahun lalu, saya pernah menghadiri seminar tentang pengembangan diri. Dalam presentasinya, pembicara sering menggunakan kata “mempraktekkan” saat memberikan contoh penerapan teori. Saat sesi tanya jawab, salah satu peserta bertanya:
“Bukankah yang benar adalah ‘mempraktikkan’? Saya bingung karena ini adalah seminar resmi, tapi kata yang digunakan tampak tidak baku.”
Pembicara mengakui kesalahan tersebut dan memberikan penjelasan bahwa ia terbiasa menggunakan bahasa informal dalam kehidupan sehari-hari, sehingga sering lupa membedakan konteks. Dari pengalaman ini, saya belajar bahwa penggunaan bahasa yang sesuai konteks sangat penting, terutama dalam situasi profesional.
Mengapa Penting Menggunakan Kata yang Baku?
Mempraktikkan penggunaan bahasa yang benar bukan hanya soal kepatuhan terhadap aturan, tetapi juga soal komunikasi yang efektif. Berikut adalah beberapa alasan mengapa penggunaan kata baku seperti “mempraktikkan” sangat penting:
1. Meningkatkan Kredibilitas
Dalam dunia profesional, penggunaan bahasa yang benar mencerminkan perhatian terhadap detail dan memberikan kesan bahwa Anda adalah orang yang kompeten. Seorang pemimpin yang menggunakan kata tidak baku dalam dokumen resmi dapat kehilangan rasa hormat dari tim atau klien.
2. Mengurangi Risiko Kesalahpahaman
Kata yang tidak baku atau tidak sesuai konteks dapat menimbulkan kebingungan, terutama dalam komunikasi tertulis. Bahasa yang jelas dan tepat membantu memastikan pesan Anda dipahami dengan benar.
3. Menjaga Warisan Bahasa
Bahasa Indonesia adalah warisan budaya yang harus dijaga. Menggunakan kata baku adalah bentuk penghormatan terhadap bahasa dan budaya kita. Ini juga membantu generasi mendatang mempelajari bahasa yang sesuai standar.
Tips untuk Mempraktikkan Penggunaan Bahasa yang Baik
Agar lebih terbiasa menggunakan kata yang baku seperti “mempraktikkan”, berikut beberapa langkah yang dapat Anda lakukan:
- Latihan Menulis: Cobalah menulis artikel, jurnal, atau catatan harian menggunakan bahasa baku. Semakin sering Anda berlatih, semakin mudah Anda membiasakan diri.
- Baca Literatur Formal: Membaca artikel dari media terpercaya, jurnal akademik, atau buku resmi membantu Anda mengenali pola bahasa yang benar.
- Koreksi Diri: Setelah menulis, gunakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) untuk memeriksa kata-kata yang Anda gunakan.
- Diskusi dengan Ahli Bahasa: Bergabunglah dalam komunitas literasi atau forum yang membahas bahasa Indonesia untuk memperdalam pemahaman Anda.
Tingkatkan Kemampuan Berbahasa Anda
Mulai sekarang, cobalah untuk lebih cermat dalam menggunakan kata-kata sesuai kaidah bahasa Indonesia. Gunakan “mempraktikkan” dalam tulisan formal dan hindari “mempraktekkan”. Biasakan membaca sumber yang terpercaya untuk meningkatkan pemahaman Anda. Jangan ragu untuk terus belajar dan mempraktikkan ilmu bahasa agar kemampuan Anda semakin terasah!
Kesimpulan
Memahami perbedaan antara “mempraktikkan” dan “mempraktekkan” adalah langkah kecil namun penting dalam meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia. Kata baku yang benar adalah mempraktikkan, sesuai dengan aturan KBBI. Dengan menggunakan kata ini secara tepat, Anda tidak hanya menunjukkan kepatuhan pada kaidah bahasa, tetapi juga meningkatkan profesionalisme dalam komunikasi Anda.
Jadi, mulailah mempraktikkan kebiasaan berbahasa yang baik dan benar sekarang juga!